STRATEGI PENERJEMAHAN DAN ASPEK LINGUISTIK DALAM CERITA ANAK BERBAHASA SASAK DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA

Authors

  • Rizki Gayatri Balai Bahasa Provinsi NTB
  • Siti Rahajeng NH Universitas Negeri Malang

Keywords:

Bahasa, Literal, Lombok, Penerjemahan, Sayembara

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan korelasi metode penerjemahan dengan aspek linguistik. Secara tidak langsung kedua hal tersebut menjadi hal yang penting dalam mewujudkan pelindungan bahasa daerah. Pelindungan bahasa daerah berupa perwujudan produk-produk literasi menjadi salah satu program utama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan dilaksanakan secara merata di seluruh balai dan kantor yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Target ratusan buku literasi berupa cerita anak berbahasa daerah dan terjemahannya pun masif disusun. Namun, dalam pengaplikasiannya, terjemahan yang dihasilkan menunjukkan pola penerjemahan yang kurang konsisten dengan penerapan aspek linguistik yang perlu ditelaah ulang. Metode penelitian yang diterapkan adalah kualitatif deskriptif. Sumber data berupa 10 cerita terjemahan dari bahasa Sasak ke bahasa Indonesia yang telah diterbitkan oleh Kantor Bahasa Provinsi NTB pada tahun 2023 akan diteliti untuk mendapatkan gambaran kualitas terjemahan. Cerita yang dihasilkan oleh penulis-penulis lokal dari Lombok rata-rata menjelaskan keberagaman budaya yang ada di Lombok. Melalui metode penelitian tersebut, tulisan ini memaparkan kualitas terjemahan cerita anak hasil sayembara yang dilihat berdasarkan keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan. Hasil penelitian menunjukkan fakta bahwa hampir dari semua penerjemah menggunakan teknik transposisi, strategi sinonim, dan metode harfiah. Melihat hasil analisis berdasarkan tiga komponen tersebut cukup relevan terjadi dikarenakan tema dari cerita anak yang diambil rata-rata bermuara pada kebudayaan lokal yang memungkinkan penerjemah melakukan penerjemahan seperti itu. Analisis terhadap teknik, strategi, dan metode penerjemahan ini berdampak langsung pada penggambaran pola penerjemahan dan kualitas terjemahan. Berdasarkan 10 cerita anak yang diteliti terlihat bahwa standardisasi bahasa Sasak, khususnya dalam fonologi belum sepenuhnya dimengerti oleh seluruh penulis cerita. Perbedaan fonem /q/ dan /k/ yang tampak pada cerita bahasa sumber nyatanya tidak menjadi kendala bermakna dalam pencarian terjemahan katanya dalam bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan bentuk homonim atau homograf dalam bahasa Sasak tidak terlalu banyak. Selain itu, terjemahan cerita menunjukkan dilema antara pemilihan kata yang baku atau kata yang dimengerti oleh anak-anak sesuai jenjang bacaannya.

Downloads

Published

2025-10-30

How to Cite

Gayatri, R. ., & Rahajeng NH, S. . (2025). STRATEGI PENERJEMAHAN DAN ASPEK LINGUISTIK DALAM CERITA ANAK BERBAHASA SASAK DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA . Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia, 2025. Retrieved from https://kimli.mlindonesia.org/index.php/kimli/article/view/180