ANALISIS PERKEMBANGAN FONOLOGI ANAK USIA DINI DENGAN METODE BERCERITA

Authors

  • Nur Fitria Desiani Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
  • Nuraini Kasman Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
  • Jumiati Jumiati Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
  • Yusmah Yusmah Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Keywords:

perkembangan fonologi, metode bercerita, suku kata, artikulasi anak, anak usia dini, diftong, fonem

Abstract

Perkembangan fonologi merupakan aspek krusial dalam pemerolehan bahasa anak usia dini yang berkaitan erat dengan kemampuan komunikasi verbal, kesadaran fonemik, serta kesiapan membaca dan menulis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam perkembangan fonologi anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-kanak Aisyiyah 1 Baranti, Kabupaten Sidenreng Rappang melalui pemberian stimulus berupa penerapan metode bercerita sebanyak enam kali dalam kurun waktu dua bulan.  Setiap stimulus menggunakan metode bercerita yang bervariasi dan tematis, antara lain dengan membacakan cerita langsung, menggunakan ilustrasi bergambar, boneka atau alat peraga, dongeng keseharian, dramatisasi film kesukaan, dan cerita tentang rutinitas anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perkembangan yang signifikan pada struktur suku kata dan kemampuan produksi bunyi anak. Pada stimulus pertama, anak umumnya menguasai struktur sederhana seperti V, KV, dan KVK, dengan produksi bunyi masih terbatas pada fonem dasar dan banyak ditemukan kesalahan fonologis seperti elisi dan substitusi. Namun pada stimulus keempat hingga keenam, anak mulai mampu mengucapkan kata dengan struktur suku kata kompleks seperti KVKK, KKVK, bahkan kombinasi multisuku seperti “berkeliling-keliling”, serta menghasilkan fonem kompleks termasuk diftong /ai/, /au/, dan gugus konsonan seperti /pr/, /mp/, dan /ngk/. Kesalahan produksi bunyi menurun drastis, dari elisi bunyi awal seperti “pohon” menjadi “poon”, hingga pada stimulus keenam tidak lagi ditemukan kesalahan berarti. Perkembangan fonologi juga tampak pada meningkatnya kejelasan artikulasi, kelancaran penggabungan bunyi, serta kemampuan anak dalam menyusun narasi sederhana secara ekspresif. Stimulasi yang konsisten melalui metode bercerita tidak hanya membangun keterampilan fonologis, tetapi juga memperluas kosakata dan membentuk kepercayaan diri anak dalam berkomunikasi. Penelitian ini merekomendasikan penerapan metode bercerita secara terencana dan bervariasi dalam kegiatan pembelajaran anak usia dini, dengan dukungan peran aktif pendidik dan lingkungan yang komunikatif. Dengan pendekatan yang konsisten dan dukungan berbagai pihak, metode bercerita berpotensi menjadi strategi yang efektif dalam mendukung perkembangan bahasa anak sejak dini.

Downloads

Published

2025-10-30

How to Cite

Desiani, N. F. ., Kasman, N. ., Jumiati, J., & Yusmah, Y. (2025). ANALISIS PERKEMBANGAN FONOLOGI ANAK USIA DINI DENGAN METODE BERCERITA. Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia, 2025. Retrieved from https://kimli.mlindonesia.org/index.php/kimli/article/view/170