DNA SASTRA BANGSA INDONESIA DARI BARUS: PRAKTIK PERENCANAAN BAHASA TERANGKAI (JOINT LANGUAGE PLANNING)
Keywords:
sastra Indonesia, bahasa Indonesia, dan kamper/kapur barusAbstract
Makalah ini bertujuan untuk menawarkan jawaban alternatif dengan pendekatan eksplanatori terhadap isu krusial dalam kebijakan bahasa di Indonesia, yaitu praktik yang oleh Charlie Hanawalt (2010) disebut sebagai joint language planning (perencanaan bahasa terangkai). Pendekatan ini tercermin dalam semangat/spirit gerakan nasional-kebahasaan yang mendorong kerangka kerja perencanaan bahasa tiga dimensi: trigatra bangun bahasa. Kerangka ini menekankan tiga seruan: (1) utamakan bahasa Indonesia; (2) lestarikan bahasa daerah; dan (3) kuasai bahasa asing. Namun, dalam praktiknya, masih terdapat persoalan yang cukup mendasar. Bahasa Indonesia, yang dianggap sebagai varian dari bahasa Melayu di Selat Malaka, belum terhubung secara memadai dengan lintasan historis bahasa dan kesusastraan Melayu, khususnya yang berasal dari kota pelabuhan kuno, Barus, di Sumatra Utara. Keterputusan sejarah ini menghambat upaya untuk mendudukkan bahasa Indonesia secara fungsional baik sebagai bahasa nasional maupun internasional—terutama dalam konteks pembinaan bahasa negara dan internasionalisasi bahasa Indonesia di kawasan ASEAN. Makalah ini menawarkan jawaban alternatif dengan menghadirkan catatan historis yang didasarkan pada data kualitatif yang dikumpulkan dari sejarah lingua franca Indonesia, khususnya pada masa globalisasi purba dalam perdagangan kamper/kapur barus. Dengan menelusuri jejak linguistik dan literasi bahasa Indonesia hingga ke Barus sebagai titik balik arus dalam peradaban Nusantara (hingga abad XVI), studi ini berupaya mengungkap ‘DNA’ sastra bangsa Indonesia, sekaligus memperkuat fondasi ilmiah untuk praktik perencanaan bahasa terangkai pada masa mendatang di Indonesia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Maryanto Maryanto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.