NAMA-NAMA TEMPAT DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH: REFLEKSI GEOGRAFI, SEJARAH, DAN TRADISI SOSIAL
Keywords:
eksplorasi, penamaaan desa dan kelurahan, sejarah, geografis, kondisi sosialAbstract
Penelitian ini mengeksplorasi penamaan desa dan kelurahan di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, yang merupakan refleksi dari sejarah, geografis, dan kondisi sosial setempat. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk memahami kompleksitas penamaan desa dan kelurahan di Kabupaten Lombok Tengah. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Data yang telah dikumpulkan kemudian disajikan dengan metode deskripsi naratif, tabel dan grafik, serta peta tematik, yang memberikan gambaran visual dan analitis mengenai temuan penelitian. Dalam analisis data, digunakan pendekatan linguistik semiotika Roland Barthes yang memungkinkan peneliti untuk menggali makna dan simbolisme yang terkandung dalam nama-nama desa dan kelurahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penamaan desa dan kelurahan di Kabupaten Lombok Tengah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi geografis yang mencakup letak dan bentuk wilayah, lingkungan alam yang meliputi flora dan fauna setempat, serta keberadaan sumber air seperti sumur dan mata air yang penting bagi kehidupan masyarakat. Selain itu, penamaan juga dipengaruhi oleh situs bersejarah dan aspek historis yang mencerminkan peristiwa penting atau tokoh berpengaruh di masa lalu. Aspek sosial seperti struktur komunitas, hubungan antar warga, dan tradisi lokal juga berperan dalam proses penamaan. Kondisi masa lalu yang mencakup cerita-cerita rakyat dan legenda setempat turut memberikan warna dalam penamaan desa dan kelurahan. Penghormatan terhadap tokoh masyarakat dan pemimpin lokal sering kali diabadikan dalam nama-nama tempat sebagai bentuk penghargaan dan pengingat jasa mereka. Harapan masyarakat terhadap masa depan desa atau kelurahan juga tercermin dalam nama-nama yang dipilih, yang mengandung doa dan aspirasi untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Pemahaman mendalam tentang asal-usul dan makna penamaan desa dan kelurahan dapat menimbulkan kebijakan pembangunan yang lebih inklusif dan sensitif terhadap konteks lokal. Dokumentasi dan pelestarian nama-nama tempat juga dapat menjadi aset wisata budaya yang menarik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan potensi pariwisata dan ekonomi lokal.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Lukmanul Hakim

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.