MAKNA KULTURAL BATU DALAM TOPONIMI WILAYAH KOTA AMBON (KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK)
Keywords:
makna kultural, batu, kota Ambon, antropolinguistik, toponimiAbstract
Batu rupanya memiliki kekhususan tersendiri yang turut membawa pengaruh besar dalam dalam perkembangan kehidupan masyarakat Kota Ambon. Hal ini salah satunya dapat kita lihat pada penggunaan kata ‘batu’ pada sekian banyak nama tempat dalam wilayah administratif Kota Ambon, seperti Batumeja, Batugantong, Batugong, ataupun dalam bahasa lokal hatu atau hau, seperti Haturissa, Hausahuri, Haulalutu, dan lain-lain. Selain latar belakang unsur geografis, penggunaan kata batu pada nama-nama tempat tersebut pasti memiliki latar belakang filosofis yang mencerminkan nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat Kota Ambon di balik setiap fitur semantisnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan cerminan gejala kebudayaan yang muncul dalam penggunaan kata batu pada toponimi wilayah Kota Ambon, yang dikaji dari segi antropolinguistik. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif (Creswell, 2018) dan etnografis, (Spradley, 1979). Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, maka peneliti berusaha memahami gejala pemberian nama atau toponimi di pulau Ambon yang menggunakan kata batu sebagai representasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Maluku tanpa dimanipulasi. Lokasi penelitian berfokus pada Kecamatan Sirimau dan Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon yang memiliki banyak toponimi dengan kata batu, hatu, dan hau. Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain: observasi partisipatoris, wawancara, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan metode padan referensial dan padan translasional, untuk kemudian dianalisis secara etnosemantis. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan dua puluh toponimi yang mengandung unsur batu, yang terbagi dalam tiga aspek, yakni aspek fisik, sosiohistoris, dan folklor. Secara lingual, unsur-unsur toponimi tersebut berbentuk polimorfemis, yang terdiri dari reduplikasi dan komposisi. Makna kultural yang terkandung dalam toponimi tersebut menyangkut pola pikir, cara bertahan hidup, aktivitas, serta penghormatan mereka terhadap Tuhan dan sesama. Selain itu, terdapat nilai-nilai kedamaian dan kesejahteraan yang terkandung dalam unsur-unsur toponimi tersebut.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Leonora Farilyn Pesiwarissa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.