PERAN KO-TEKS DAN KONTEKS DALAM MEMAHAMI PESAN POLITIK DI MEDIA SOSIAL

Authors

  • Esti Ismawati Universitas Widya Dharma Klaten
  • Kun Andyan Anindito Universitas PGRI Yogyakarta

Keywords:

bahasa, politik, wacana, media sosial, kekuasaan

Abstract

Bahasa memainkan peran penting dalam politik, tidak hanya sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai alat untuk membangun dan mempertahankan kekuasaan. Dalam konteks politik modern, wacana politik sering kali digunakan untuk memengaruhi persepsi publik, membingkai narasi kebijakan, dan menguatkan ideologi tertentu. Latar belakang penelitian ini didasari oleh semakin kompleksnya hubungan antara bahasa dan politik di era globalisasi dan digitalisasi, di mana media sosial menjadi platform utama komunikasi politik. Fenomena ini memunculkan pertanyaan penting: bagaimana bahasa digunakan oleh aktor politik untuk memengaruhi masyarakat? Apa implikasinya terhadap demokrasi, keberagaman, dan kekuatan masyarakat? Rumusan masalah yang akan dijawab adalah: (1) Bagaimana strategi linguistik digunakan dalam wacana politik untuk mencapai tujuan tertentu? (2) Apa dampak penggunaan bahasa politik terhadap opini publik? (3) Bagaimana media sosial mengubah pola komunikasi politik? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis (CDA). Data diperoleh melalui studi dokumen, yakni pidato politik, unggahan media sosial politisi, dan liputan media. Analisis dilakukan dengan menggunakan model Fairclough, yang memadukan aspek linguistik, sosial, dan ideologis untuk memahami penggunaan bahasa dalam konteks politik. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa  pemahaman mendalam tentang ko-teks dan konteks berkontribusi pada studi interdisipliner yang menghubungkan linguistik, politik, dan teknologi komunikasi.

Downloads

Published

2025-10-30

How to Cite

Ismawati, E. ., & Anindito, K. A. . (2025). PERAN KO-TEKS DAN KONTEKS DALAM MEMAHAMI PESAN POLITIK DI MEDIA SOSIAL. Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia, 2025. Retrieved from https://kimli.mlindonesia.org/index.php/kimli/article/view/151