PERKEMBANGAN KOSAKATA BAHASA JAWA DIALEK USING DALAM KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (KBBI) DARING
Keywords:
Using, KBBI, lema, Leksikografi, kata serapanAbstract
KBBI Daring sebagai kamus acuan utama bahasa Indonesia menyerap kosakata dari banyak bahasa untuk memperkaya bahasa Indonesia. Bahasa yang diserap konsepnya bukan hanya berasal dari bahasa asing, tetapi juga bahasa daerah, termasuk bahasa Jawa dialek Using yang dituturkan di Jawa Timur.
Bahasa Using menarik untuk diteliti karena status bahasa ini masih diperdebatkan secara dialektometri. Selain itu, bahasa ini mengandung konsep kebudayaan yang kaya dan konsepnya tidak ditemukan pada bahasa lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan kosakata bahasa Using yang diserap menjadi bahasa Indonesia, yang meliputi pendeskripsian bentuk-bentuk kosakata dan juga menjelaskan potensi kosakata tersebut untuk memperkaya bahasa Indonesia. Setelah pemutakhiran pada Januari 2025, kosakata bahasa Indonesia di KBBI Daring berjumlah 208.283 lema. Di dalamnya, terdapat kosakata bahasa Jawa dialek Using yang diserap menjadi anggota bahasa Indonesia, yaitu berjumlah 320 entri. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teori utama linguistik antropologis (Duranti, 1997; Foley, 1997), yang mengkaji hubungan antara bahasa dan budaya, serta teori pinjaman bahasa (Haugen, 1950; Thomason & Kaufman, 1988) untuk menjelaskan proses adaptasi kosakata Using ke dalam bahasa Indonesia. Analisis data dilakukan secara linguistik, kultural, dan statistik deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa simak-catat dari media fisik dan digital. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, bentuk-bentuk kebahasaan kata serapan dari bahasa Using meliputi adaptasi fonologis, morfologis, dan semantis, dengan tetap mempertahankan ciri khas budaya Using. Kedua, kosakata bahasa Using yang telah menjadi anggota bahasa Indonesia, misalnya angklung paglak, asu koplos, arang suwel, batekan, barong caruk, gajah uling, darakepek, tikel balung mereferensikan domain atau ranah seperti kuliner, kesenian, mistisisme, pertanian, arsitektur, aktivitas sosial, aktivitas tubuh, upacara adat, religi, geografi, dan komponen flora fauna. Ketiga, kosakata ini tidak hanya menambah jumlah lema dalam KBBI, tetapi juga merefleksikan identitas budaya masyarakat Using yang turut memperkaya khazanah budaya nasional.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Adista Nur Primantari, Elita Ulfiana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.