MANIFESTASI MANUSIA DALAM KELONG BASING SUKU KAJANG: KAJIAN EKOLOGI SASTRA

Authors

  • Jihad Talib Universitas Hasanuddin
  • Nurhayati FIB Universitas Hasanuddin
  • Harlina Sahib FIB Universitas Hasanuddin
  • M.Syafri Badaruddin FIB Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.51817/kimli.v2023i.130

Keywords:

manusia, kelong basing, suku Kajang, ekologi sastra

Abstract

Kelong Basing adalah tradisi lisan yang dilakukan dalam upacara kematian di suku Kajang. Kelong Basing dilaksanakan sebelum pemakaman dan pascapemakaman. Kelong Basing secara performance dilakukan oleh empat orang. Dua laki-laki sebagai peniup basing dan dua perempuan sebagai penyanyi yang mengiringi basing.  Kelong Basing terdiri atas dua bentuk yaitu kelong Basing kamangeang dan kelong Basing kamaeang. Kelong Basing ada yang ditujukan untuk manusia yang masih hidup dan ada yang ditujukan ke manusia yang telah meninggal. Dalam lirik kelong Basing mengandung beragam unsur mitos yang menarik untuk diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk mitos dalam kelong Basing masyarakat suku Kajang dengan menggunakan metode Levi-Strauss. Sumber data penelitian ini adalah data lisan dan kepustakaan kelong Basing, hasil observasi pelaksanaan kelong Basing, wawancara dengan para tokoh adat dan tokoh masyarakat di masyarakat suku Kajang. Data dianalisis berdasarkan pilihan kata, frase, klausa dan kalimat dalam kelong Basing. Pilihan kata dan untaian kata ditranskripsi dan ditransliterasi untuk didapatkan bentuk-bentuk dan makna mitos dalam kelong Basing. Berdasarkan hasil analisis data dalam kelong Basing dapat ditemukan empat jenis mitos. Empat jenis mitos tersebut erat kaitannya dengan proses kehidupan manusia yang diyakini oleh masyarakat suku Kajang. Adapun keempat bentuk mitos dalam kelong Basing, yaitu: (1) mitos ruh, (2) mitos tanah, (3) mitos sederhana, dan (4) mitos sabar. Mitos dalam kelong Basing pada dasarnya menyampaikan nilai-nilai hidup dan budi pekerti dalam perjalanan hidup manusia. Perjalanan hidup yang secara ideologi bagi masyarakat suku Kajang menginginkan perlindungan dan keselamatan dari Turie’a Akra’na (Tuhan Yang Maha Kuasa) baik di dunia dan di alam barzah yang disebut Allo ri Boko (akhirat). Mitos dalam kelong Basing bermakna bahwa masyarakat suku Kajang percaya bentuk kebahagiaan yang paling hakiki adalah kebahagiaan di alam akhirat yang mereka sebut sebagai kalumangnyang kalupepeang.

Downloads

Published

2023-12-22

How to Cite

Jihad Talib, Nurhayati, Harlina Sahib, & M.Syafri Badaruddin. (2023). MANIFESTASI MANUSIA DALAM KELONG BASING SUKU KAJANG: KAJIAN EKOLOGI SASTRA. Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia, 2023, 301–308. https://doi.org/10.51817/kimli.v2023i.130