DIASPORA BUGIS DAN PENGGUNAAN BAHASA DAERAH DI WILAYAH PERANTAUAN

Abstract

Tulisan ini berupaya untuk memotret penggunaan bahasa daerah di kalangan diaspora suku Bugis di
beberapa wilayah nusantara. Pemilihan wilayah yang akan menjadi objek kajian adalah beberapa
wilayah di Nusantara yang selama ini menjadi wilayah tujuan perantauan para migran Bugis. Data
utama untuk melihat penggunaan bahasa daerah diaspora Bugis adalah data yang diambil dari sensus
tahun 2010 di mana dalam sensus tersebut terdapat sebuah bagian yang menyajikan data tentang
penggunaan bahasa sehari-hari penduduk Indonesia. Data kuantitatif yang diperoleh melalui sensus
tersebut akan dipadukan dengan penelitian pustaka yang telah dilakukan oleh para sarjana terkait hal
yang dimaksud. Untuk menguatkan hasil analisis dan diskusi, tulisan akan diperkuat oleh data
kualitatif berupa hasil penelitian lapangan baik berupa wawancara, maupun pengamatan langsung
yang telah dilakukan terkait kehidupan diaspora Bugis di wilayah perantauan mereka. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat sebuah fenomena yang berbeda tentang kecenderungan penggunaan
bahasa Bugis oleh perantau Bugis di wilayah perkotaan/urban dan wilayah pedesaan/rural.
Determinasi bahasa daerah tempatan menyebabkan perantau Bugis menggunakan bahasa daerah
tempatan, meskipun mereka tetap menggunakan bahasa daerah di wilayah keluarga. Heterogenitas
dan homogenitas budaya di tempat mereka hidup mempengaruhi pemertahanan dan pergeseran bahasa
Bugis. Demikian pula perkawinan lintas-etnis akan melahirkan generasi muda yang akan mudah
untuk kehilangan bahasa daerah mereka.