PEMERTAHANAN BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ETNIK BALI DIASPORA DI KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.51817/kimli.v2023i2023.109Keywords:
diaspora Bali, bahasa Bali, pemertahanan bahasa, SidoarjoAbstract
Perpindahan etnik Bali ke beberapa daerah di Indonesia didasarkan atas beberapa modus antara lain
merantau secara swakarsa, merantau karena keinginan untuk pergi dari daerah asalnya secara suka rela
dan mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik (Dwipayana, 2004). Menurut data
Dispenduk Jatim 2020, jumlah diaspora Bali yng beragama Hindu di Sidoarjo sebanyak 2.955 orang,
suatu jumlah yang cukup besar dibandingkan kota-kota lainnya. Fenomena yang menarik dari
keberadaan Bali diaspora adalah fenomena kebahasaan terutama pemertahanan dan kebertahanan
bahasa Bali yang berada di wilayah mayoritas lain. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan
upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat etnik Bali di Sidoarjo dalam mempertahankan
kelestarian bahasa Bali dan menggali serta menganalisis leksikon-leksikon bahasa Bali yang selalu
muncul dalam setiap kegiatan sebagai ciri identitas linguistik Bali diaspora. Metode pengumpulan
data dilakukan dengan metode simak, wawancara, pustaka dengan tenik rekam dan catat. Metode
simak dilakukan terhadap aktivitas dan media sosial (tiga WAG) masyarakat etnik Bali yang di
dalamnya penulis sebagai anggota. Sementara aktivitas yang diamati adalah kegiatan formal seperti
rapat pengurus organisasi keagamaan dan kegiatan nonformal seperti kegiatan gotong royong, upacara
adat, arisan kelompok, acara persembahyangan, latihan megambel, (latihan menabuh gamelan) dan
sebagainya. Data yang telah dikumpulkan akan dikelompokkan; data upaya pemertahanan bahasa
hasil pengamatan dan wawancara; data leksikon-leksikon akan dikategorikan leksikon sapaan,
leksikon linguistik rutin, leksikon terkait kata tugas, leksikon arah dan leksikon terkait kegiatan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada upaya yang dilakukan etnik Bali diaspora dalam mempertahankan
bahasa Bali lewat jalur formal dan informal. Sementara leksikon-leksikon yang digunakan diaspora
Bali di Sidoarjo dapat dijadikan indikator pemertahanan dan kebertahanan bahasa Bali di tengah etnik
mayoritas karena bahasa merupakan salah satu identitas etnis dan budaya suatu masyarakat. Seperti
yang dikatakan oleh Thornborrow (1999: 223), salah satu cara yang paling dasar untuk menentukan
identitas adalah bahasa terutama leksikon-leksikonnya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ni Wayan Sartini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.